Sunday, September 25, 2016

Enjoy Life



*** Posted with the permission of the author, my friend Kumala Dewi. ***

Many have asked me, "How come you look so relaxed, Wi? As if you have no burden, really enjoy life."

To be honest, I'm an ordinary human. Still give up if I'm in traffic jam for hours due to rain, still want to explode if I meet a super dumb person, still struggling to beat my own ego, still stress if there's a personal matter, still doubt with what I'm fighting now, still crying and devastated when I broke up, and there's still a lot of other "still". Same like the other people too, right?

The difference, in my opinion, is the way I look at and address these problems. Perhaps so. I tried to make my life as simple as possible. Attempted! Sometimes I fail anyway. But the essence of minimal importance here is "I'm trying." By trying, does not mean to always succeed. But if they fail, the failure will be more elegant. Hahaha .. That's what I thought anyway.

I personally believe to always focus on the same thing as the solution than to lament and reflect on a problem or situation. By doing so, in my opinion, we will be more elevated mentally, and it doesn't feel too heavy to live. More fun. More motivated. It was as though the heart screaming, but lips still smiling. Not that I pretended to be happy or cheerful or relaxed. But in doing so, I automatically calm myself and my positive aura will radiate, so my thoughts become clearer and my body will become more energetic to focus the search for a solution.

If I complain a lot, prolonged miserable, then the aura that comes out directly or indirectly will have a negative impact on the people around, and also to ourselves. It's called energy sucker. I do not like feeling that way. Not resolving the issue as well, right? It seems that this principle forms my opinion.

Life is short, they say. So enjoy it while there is still time. Blessed. Be thankful. Let difficulties for the one day be only for today (wise words). All is just temporary. You can because you used to do it. Life itself is the result of the decisions we make, which consists of a series of options we've made until now. The philosophy to enjoy life no matter what happens is a choice which become my decision, which truly strengthens me.  

Maybe for some people, this looks like a mere theory. But that's what I do. For those who know me, this true story is indisputable.

Enjoy the rest of your Sunday!
#pieceofmind
#secondedition
Kumala Dewi

###

*** Dikisahkan seijin pengarangnya, temanku Kumala Dewi. ***

Banyak yang suka nanya, "Kok lo santai banget sih, Wi? Kayak ga punya beban, enjoy life banget."

Sejujurnya ya, saya juga masih manusia biasa sih. Masih suka putus asa rasanya kalau ngadepin macet berjam-jam di jalan gara-gara hujan, masih pengen marah tingkat dewa kalau ketemu orang yang dungunya setengah mati, masih berjuang untuk mengalahkan ego sendiri, masih mumet kalau ada masalah pribadi, masih punya keraguan dengan apa yang saya perjuangkan saat ini, masih nangis dan patah hati juga kalau putus cinta, dan "masih" yang lainnya. Sama kan dengan orang-orang pada umumnya?

Yang membedakan, menurut saya, adalah cara saya memandang dan menyikapi masalah-masalah itu. Mungkin gitu ya. Saya berusaha bikin hidup saya sesimpel mungkin. Berusaha! Kadang gagal kok. Tapi minimal esensi pentingnya di sini adalah "Saya berusaha". Dengan berusaha, bukan berarti harus selalu berhasil. Tapi kalau pun gagal, gagalnya akan lebih elegan. Hahaha.. Ini bisa-bisaan saya aja sih.

Saya pribadi berprinsip untuk selalu fokus sama yang namanya solusi dibandingkan harus meratapi dan merenungi sebuah masalah atau keadaan. Dengan begitu, menurut saya, mental kita akan lebih terangkat dan hidup rasanya ga terlalu berat. Lebih seru. Lebih termotivasi. Ibaratnya bibir tersenyum walau hati menjerit. Bukan berarti saya pura-pura bahagia atau ceria atau santai. Tapi dengan berlaku demikian, otomatis saya menghibur diri sendiri dan aura positif akan memancar, sehingga pikiran saya jadi lebih jernih dan tubuh lebih berenergi rasanya untuk fokus mencari solusi tersebut.

Kalau saya banyak mengeluh misalnya, nelangsa berkepanjangan, tentunya aura yang keluar secara langsung atau tidak langsung akan berdampak negatif pada orang sekitar juga selain diri sendiri. Itu yang disebut energy sucker. Saya ga suka punya perasaan seperti itu. Ga menyelesaikan masalah juga kan? Prinsip ini yang membentuk saya kelihatannya ya.

Hidup ini cuma sebentar, katanya. Jadi nikmatilah selagi masih ada waktu. Berbahagialah. Bersyukurlah. Kesusahan hari ini biarlah untuk hari ini saja, kata orang bijak. Semua hanya sementara. Bisa karena terbiasa. Hidup sendiri adalah hasil dari keputusan yang kita buat, yang terdiri dari rangkaian pilihan yang kita jalankan hingga seperti sekarang ini. Prinsip untuk menikmati hidup itu sendiri apa pun yang terjadi adalah satu pilihan yang jadi keputusan saya, yang justru menguatkan saya.

Mungkin buat beberapa orang, ini terlihat seperti teori semata. Tapi inilah yang saya lakukan. Bagi yang kenal saya, ini kisah nyata yang tak terbantahkan. ðŸ˜Š

Selamat menikmati sisa hari Minggu kalian ya!
Kumala Dewi

No comments: