Thursday, May 30, 2019

Buah Simalakama

Image result for bagai buah simalakama


Bagai makan buah simalakama. Dimakan bapak mati, nggak dimakan ibu mati. Artinya serba salah. Mau ke kiri salah, ke kanan salah, maju salah, mundur salah.

Rasanya, aku sudah makan buah simalakama itu.

Aku terjebak dalam berbagai pilihan hidup yang membuat otak pusing tujuh keliling. Aku terus menerus menghadapi pilihan2 hidup yang sulit. Bukan karena aku yang mau, tapi keadaan yang membuatnya sulit.

Coba aku tanya kamu ya.

Kalo kamu disuruh pilih ibumu atau suamimu, mana yang kamu pilih? Kamu cuma bisa pilih satu. Bahkan ditambah lagi dengan pilihan ketiga, yaitu dirimu sendiri. Kalo disuruh milih siapa yang harus diselamatkan: ibumu, suamimu, atau kamu. Mana yang kamu pilih?

Nah, sekarang ibumu sudah tiada. Suamimu sudah pergi untuk selamanya. Jadi mestinya beres kan?

Lah, kenapa sekarang masih mikir2 lagi ke masa lampau?

Kalo kamu sudah menghadapi masa2 sulit itu, dan masih hidup, berarti selanjutnya hidupmu harusnya lebih gampang. Gak usah mumet2 lagi.

Sekarang kamu tinggal pilih: mau makan ayam atau sapi? Mau coklat atau stroberi? Mau ngapain ya sekarang? Mau main game atau ngeblog? Enak kan kalo cuma milih hal2 gampang kayak gini.

Mulai sekarang aku berjanji untuk nggak mikir hal2 di masa lampau lagi. Yang lalu biarlah berlalu. Mari buat masalah baru, hihihihi. :)

Tapi serius deh, aku sudah nggak bisa mikir hal2 yang sudah jadi sejarah. Aku mengakui bahwa aku tidak punya jawaban untuk "puzzle" ini. Unfinished business. Ya udah biarin aja nggak selesai. Biarin aja "to be continued". Cepat atau lambat, nanti toh lama2 masalahnya akan beres. Entah apa masalahnya yang tutup buku, atau akunya yang cabut dari dunia ini. Kalo aku ciao dari hidup ini akhirnya, ya udah beres dong, nggak ada masalah lagi.

Selama orang hidup, pasti ada naik turun. Hidup itu nggak mungkin naik terus atau turun terus. Dari zaman Adam dan Hawa, sampe zaman Tuhan Yesus, sampe zaman 2019 kayak gini, sampe zaman tujuh turunan dari sekarang, hidup PASTI akan naik turun.

Makanya mendingan pegang tangan Tuhan Yesus aza deh. Kalo pegang tangan Doi, pasti semuanya selamat. Karena dunia ini kan milikNya. Semua manusia Tuhan udah ada rencananya masing2. Udah ada nasibnya sendiri2. Semuanya sudah diselamatkan sama Tuhan Yesus, jadi sekarang kita tinggal hidup aza deh. Sampai nanti kita akhirnya dipanggil Tuhan.

No comments: